Jerawat Hormonal vs Jerawat Bakteri

Jerawat hormonal dan jerawat bakteri sering kali dianggap masalah kulit sepele, padahal bagi sebagian orang bisa sangat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri. Oleh karena itu, jerawat sering menjadi masalah yang penting bagi sebagian orang.

Membedakan keduanya penting, karena cara perawatannya juga berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam perbedaan jerawat hormonal dan jerawat karena bakteri, lengkap dengan tips mengatasinya.

Jerawat Hormonal

Jerawat hormonal muncul akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon androgen. Hormon ini merangsang produksi sebum (minyak alami kulit) berlebih. Saat minyak berlebihan bercampur dengan sel kulit mati, pori-pori tersumbat dan muncullah jerawat.

Kondisi ini biasanya dialami oleh remaja saat pubertas, wanita menjelang menstruasi, wanita sedang hamil atau menopause. Orang yang mengalami stres berat dan kurang tidur juga bisa mengalami jerawat yang disebabkan oleh hormon loh Sahabat Glowing.

Ciri-ciri Jerawat Hormonal

  • Muncul terutama di area dagu, rahang, dan sekitar mulut.
  • Bentuknya meradang, dalam, dan kadang terasa sakit.
  • Muncul secara berulang pada periode tertentu, misalnya setiap bulan sebelum menstruasi.
  • Sulit diatasi hanya dengan skincare luar, sering kali butuh perawatan dari dalam.

Kalo jerawat hormonal ini judah muncul, Sahabat Glowing bisa menggunakan skincare yang menenangkan kulit dengan bahan niacinamide, centella asiatica atau green tea. Beberapa pilihan bahan skincare ini dapat membantu meredakan jerawat lebih cepat. Selain itu menjaga pola makan juga penting, seperti mengurangi makanan tinggi gula, olahan susu dan makanan cepat saji. Jangan lupa juga kelola stres dan tidur yang cukup. 

Jerawat Karena Bakteri

Berbeda dengan jerawat hormonal, jerawat karena bakteri muncul akibat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes yang berkembang biak di dalam pori-pori tersumbat. Bakteri ini memicu peradangan sehingga jerawat terlihat merah, bengkak, bahkan bernanah.

Jerawat karena bakteri ini biasanya muncul jika wajah sering terpapar polusi ataupun debu, sering menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, dan alat make-up atau sprei yang jarang dicuci.

Ciri-ciri Jerawat Karena Bakteri

  • Muncul di area berminyak atau berkeringat seperti dahi, hidung, dan pipi.
  • Bentuknya papula (bentol merah), pustula (jerawat bernanah), atau komedo meradang.
  • Bisa menyebar jika kebersihan kulit tidak dijaga.
  • Lebih cepat merespon skincare dengan kandungan antibakteri.

Biar bakteri di wajah ngga bikin jerawat, Sahabat Glowing wajib rutin membersihkan wajah setelah berkegiatan. Minimal bersihkan wajah sehari 2 kali dan lakukan double cleansing agar lebih optimal. Jika jerawat muncul, jangan memencet jerawat karena tindakan tersebut dapat memperparah infeksi dan dapat meninggalkan bekas luka. 

Jerawat hormonal dan jerawat bakteri memang sama-sama mengganggu, tapi penyebab dan cara mengatasinya berbeda. Jika jerawat sering muncul di area rahang, terasa nyeri, dan kambuh setiap bulan, kemungkinan besar itu jerawat hormonal. Jika jerawat banyak muncul di area T-zone, berbentuk bernanah, dan mudah menyebar, besar kemungkinan penyebabnya bakteri. Dengan mengenali perbedaannya, kamu bisa menentukan langkah perawatan yang tepat. Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kulit bila jerawat semakin parah atau tidak kunjung membaik meski sudah menggunakan skincare.

Hydrating vs Moisturizing: Apa Bedanya dan Mana yang Kulitmu Butuhkan?
Layering Skincare Terlalu Banyak, Yes or No?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close My Cart
Close Wishlist
Recently Viewed Close
Close

Close
Navigation
Categories